MOUNTAIN VIEW - Salah satu alasan orang menggunakan Google Maps adalah karena harus mencapai tujuan dalam waktu sesingkat mungkin.
Namun, rute tercepat tidak selalu menjadi rute terpendek. Ini karena rute tercepat mungkin membawa pengguna ke jalan yang jaraknya lebih jauh, tapi karena tidak terlalu macet, pengguna bisa mencapai lebih cepat.
Meskipun demikian, laporan dari Autoevolution telah mengungkapkan bahwa dalam pembaruan Google Maps, Google akan mengubah algoritme yang digunakannya untuk menghitung rute.
Ini berarti bahwa alih-alih menetapkan rute tercepat, Google sekarang akan mencoba menemukan rute yang paling hemat bahan bakar bagi pengemudi.
Melansir laman Ubergizmo, Selasa (27/4/2021), jika Google menentukan bahwa rute tercepat dan paling hemat bahan bakar memiliki perkiraan waktu kedatangan yang sama, Google Maps akan memilih opsi yang lebih ramah lingkungan.
Namun, Google tidak akan memaksakan hal ini kepada semua orang karena pengguna masih memiliki opsi untuk memilih apakah mereka menginginkan rute tercepat atau yang paling ramah lingkungan.
Ini merupakan pembaruan yang menarik karena efisiensi bahan bakar dapat ditentukan oleh banyak faktor. Tapi setidaknya Google memberikan opsi kepada pengguna.